SELAMAT DATANG DI GILAKIU.ORG DAPATKAN FREE COIN 20.000 UNTUK DEPOSIT PERTAMA MIN DEPOSIT 20.000.PERMAINAN TEXAS POKER, DOMINO 99 DAN BOLATANGKAS .

Terkait Belajar Tatap Muka, Wagub DKI: Di Kampus Dulu Karena Lebih Senior

 

Ilustrasi, sumber foto: ubl.ac.id


Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengungkapkan, pembelajaran tatap muka di Jakarta akan dimulai dari kampus. Riza menilai siswa lebih mudah beradaptasi dengan kondisi pembelajaran dan dapat menjalani protokol kesehatan yang ketat.


“Uji coba di kampus dulu karena lebih senior, lebih dewasa. Sehingga diharapkan bisa lebih cepat berinteraksi dan menyesuaikan program yang ada,” kata Riza di Polda Metro Jaya, Selasa (23/3/2021).


Pembukaan sekolah tatap muka dilakukan secara bertahap


Riza menjelaskan, pembukaan sekolah untuk tatap muka akan dilakukan secara bertahap. Saat ini Dinas Pendidikan masih mengkaji.


Riza menegaskan, nantinya SD hingga SMA akan dibuka secara terbatas dan dilakukan secara online dan tatap muka.


“Batasan tidak lebih dari 50 persen. Sementara jumlah sekolah yang akan diuji coba saat ini masih berkisar 50 hingga 100 sekolah, yang akan kita uji cobakan dalam dua bulan ke depan, kalau hasilnya baik ke depan akan kita tingkatkan lagi," tambah Riza.


Ditargetkan bulan Juli tatap muka sudah bisa dilaksanakan


Salah satu upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menyukseskan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka adalah dengan mengadakan vaksinasi COVID-19 bagi pendidik dan tenaga pendidik.


“Target kami hingga akhir Juni, vaksinasi COVID-19 bagi lima juta pendidik dan tenaga pendidik selesai, sehingga pada tahun ajaran baru 2021/2022 atau pada minggu kedua dan ketiga Juli, pembelajaran dapat dilakukan secara tatap muka," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim.


Resiko pelajar tertular COVID-19 lebih rendah


Nadiem menambahkan, pelajar memiliki resiko lebih rendah tertular COVID-19. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang menunjukkan siswa kelompok usia 3-30 tahun memiliki resiko lebih rendah terpapar virus COVID-19 dibandingkan kelompok usia lainnya.


“Hasil riset menunjukkan risiko terinfeksi COVID-19, orang muda apalagi anak muda sangat kecil,” kata Nadiem dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR, Kamis (18/3/2021).


Masih kata Nadiem, dalam penelitian global ditemukan bahwa anak yang terinfeksi COVID-19 memiliki risiko yang lebih rendah. Selain itu, penularan kepada anak tidak terjadi di sekolah, tetapi antara orang dewasa dan anak-anak.


Nadiem menuturkan, anak-anak rentan terpapar dari orang dewasa. 


“Jadi bukan pada saat pembelajaran tatap muka di dalam ruang kelas, melainkan transmisi pada anak lebih banyak terjadi pada aktivitas sosial di luar ruang kelas,” kata Nadiem lagi.

Situs Poker Online, Poker88, Agen Judi Poker Online

Post a Comment

0 Comments