ilustrasi: Angelina Jolie dan Brad Pitt tahun 2015. (The Mega Agency)
GILA KIU - Angelina Jolie mengaku kerap merasa tidak aman saat menjalani pernikahan dengan aktor peraih Oscar, Brad Pitt. Hal tersebut diungkapkan aktris kondang Hollywood tersebut dalam wawancara dengan The Guardian, berkaitan dengan buku barunya yang berjudul "Know Your Rights". Jolie mengaku sering mengkhawatirkan keselamatan anak-anak dan keluarganya selama pernikahannya dengan aktor kawakan itu.
Meski demikian, dia tidak menguraikan lebih jauh hal yang menjadi akar kecemasannya itu. Namun, pertimbangan itu cukup bagi Jolie untuk kemudian memutuskan berpisah dengan pria yang menikahinya pada tahun 2014 itu.
"Saya bukan tipe orang yang membuat keputusan seperti keputusan yang harus saya buat dengan enteng," kata Jolie.
Angelina Jolie mengungkapkan bahwa keselamatan anak-anaknya menjadi pemicu perpisahannya dengan Brad Pitt pada 2016 silam.
Jolie mengaku mengkhawatirkan keamanan anak-anaknya setelah adanya tuduhan kekerasan domestik yang dilakukan Brad Pitt di bawah pengaruh alkohol.
Jolie beserta pengacara hak anak, Geraldi Van Bueren QC and Amnesty International, menulis sebuah buku mengenai hak anak berjudul Know Your Rights. Buku ini menjelaskan isu-isu hak anak seperti hak hidup, kesetaraan, kesehatan, dan anti-diskriminasi.
Bintang The Eternals ini menjelaskan bahwa anak-anak yang disakiti secara fisik dan emosi bisa mengakibatkan kerusakan pada anak tersebut. Sama halnya jika mereka melihat orang yang mereka cintai disakiti. Menurut Jolie salah satu alasan anak-anak perlu memiliki hak-hak tersebut agar mereka dapat hidup dengan aman.
"Tanpa itu, anak-anak rentan menjalani hidup yang tidak aman," jelas Jolie.
Angelina Jolie masih berharap agar pengadilan dapat memberikan kesempatan bagi anak-anaknya untuk bersaksi. Jolie pernah meminta anak-anaknya untuk bersaksi namun ditentang pengacara Brad Pitt dan hakim setuju dengan pengacara Pitt.
"Angelina merasa sangat penting untuk tahu perasaan anak-anak tentang siapa yang mereka ingin habiskan waktu bersama, didengar. Ia tidak memaksa anak-anak untuk bersaksi," ungkap seorang sumber kepada US Weekly, Jumat (3/September/2021).
0 Comments