SELAMAT DATANG DI GILAKIU.ORG DAPATKAN FREE COIN 20.000 UNTUK DEPOSIT PERTAMA MIN DEPOSIT 20.000.PERMAINAN TEXAS POKER, DOMINO 99 DAN BOLATANGKAS .

Bermain Game di Masa Kecil Membuat Memori Bagus Ketika Dewasa

 Bermain Game di Masa Kecil Membuat Memori Bagus Ketika Dewasa



GILA KIU - Untuk sebagian orang, bermain game merupakan sebuah hobi yang sudah melekat sejak kecil. Dari generasi yang bermain Nintendo Entertainment System, Nintendo 64, sampai mereka yang rutin menyambangi warung internet atau rental PS2 untuk mengisi waktu luang, game bisa dikatakan sebagai sesuatu yang mengasyikkan.


Dilansir Frontiers in Psychology, penelitian awal mengenai game umumnya berhubungan dengan dampak negatif seperti kekerasan dan juga kecanduan. Namun seiring berjalannya waktu, beragam studi juga menemukan potensi dampak positif game pada kesehatan manusia. Dengan demikian stereotip bahwa game itu selalu buruk menjadi tidak valid.


Contoh dampak positif game ialah memberikan daya ingat yang baik. Di bawah ini merupakan faktanya sebagaimana dilansir Medical News Today dan Healthy Gamer.



Orang yang pernah bermain game saat kecil mempunyai peningkatan memori kerja yang lebih besar


Dalam studi yang dimuat dalam jurnal Frontiers in Human Neuroscience, para peneliti dari Universitat Oberta de Catalunya di Barcelona melatih sejumlah sukarelawan untuk bermain Super Mario 64. Game ini telah dibuktikan riset sanggup menginduksi perubahan struktural pada bagian otak yang terkait dengan fungsi eksekutif otak dan juga memori spasial.


Dari 27 sukarelawan, didapatkan hasil bahwa memori kerja sukarelawan yang sebelumnya sudah mempunyai pengalaman bermain game menjadi meningkat.


Selain itu, mereka yang memiliki pengalaman bermain game ketika masih kecil juga menunjukkan peningkatan dalam pemrosesan dan lebih fokus pada rangsangan yang relevan selama studi berjalan.


Pemain game action mampu menyimpan banyak memori


Menurut studi dalam jurnal Computers in Human Behavior, para pemain game action unggul ketimbang non gamer dalam tugas-tugas yang mana mereka harus mengingat banyak hal.


Penelitian yang menyertakan 24 partisipan ini juga menemukan bahwa pemain game action memperlihatkan ketepatan lebih tinggi dengan tugas memori jangka pendek yang berkaitan dengan visual dan juga spasial.


Saat diberi tugas yang harus diselesaikan dengan cepat, mereka secara konsisten dapat melaksanakannya lebih cepat ketimbang non gamer.


Walaupun hasil studi menunjukkan bahwa para pemain game action sanggup menyimpan banyak memori namun tim peneliti tidak menutup kemungkinan bahwa game yang membutuhkan daya ingat lebih tinggi seperti real time strategy (RTS) mampu menghasilkan peningkatan memori yang lebih baik lagi.




Post a Comment

0 Comments